Materi SIKOM kelas 10 semester 1
SISTEM KOMPUTER
Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa
Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau eleven yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang
berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak.
Pengertian Komputer
Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data
menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk
menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan
atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin
itu sendiri.
Pengertian Sistem Komputer
Sistem Komputer adalah elemen-elemen yang terkait
untuk menjalankan suatu aktifitas dengan menggunakan komputer. Elemen dari
sistem komputer terdiri dari manusianya (brainware), perangkat unak (software),
set instruksi (instruction set), dan perangkat keras hardware).
Dengan demikian komponen tersebut merupakan elemen
yang terlibat dalam suatu sistem komputer. Tentu saja hardware tidak berarti
apa-apa jika tidak ada salah satu dari dua lainnya (software dan brainware).
Contoh sederhananya, siapa yang akan menghidupkan komputer jika tidak ada
manusia. Atau akan menjalankan perintah apa komputer tersebut jika tidak
ada softwarenya. Arsitektur Von Neumann menggambarkan komputer dengan empat
bagian utama: Unit Aritmatika dan Logis (ALU), unit kontrol, memori, dan alat
masukan dan hasil (secara kolektif dinamakan I/O). Bagian ini dihubungkan oleh
berkas kawat, "bus".
Materi yang kita pelajari mata pelajarn SISTEM KOMPUTER
pada semester 1 adalah SISTEM BILANGAN. Berikut adalah penjelasan lebih detail
mengenai SISTEM BILANGAN.
SISTEM BILANGAN
I. PENGERTIAN
Sistem
bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran
dari suatu item fisik. Sistem bilangan yang banyak dipergunakan oleh
manusia adalah system biilangan desimal, yaitu sisitem bilangan yang
menggunakan 10 macam symbol untuk mewakili suatu besaran. Lain halnya dengan
komputer, logika di komputer diwakili oleh bentuk elemen dua keadaan
yaitu off (tidak ada arus) dan on (ada arus) .
II. Teori Bilangan
1. Bilangan
Desimal
Sistem ini menggunakan 10
macam symbol yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9. system
ini menggunakan basis 10. Bentuk nilai ini dapat berupa integer
desimal atau pecahan.
Integer desimal :
adalah nilai desimal yang
bulat, misalnya 8598 dapat diartikan :
8 x 103 =
8000
5 x 102 = 500
9 x 101 = 90
8 x 100 = 8
8598
103 ... = position value/place
value
8598 = absolute value
Absolue value merupakan nilai untuk
masing-masing digit bilangan, sedangkan position value adalah merupakan
penimbang atau bobot dari masing-masing digit tergantung dari letak posisinya,
yaitu bernilai basis dipangkatkan dengan urutan posisinya.
Pecahan desimal :
Adalah nilai desimal yang
mengandung nilai pecahan dibelakang koma, misalnya nilai 183,75 adalah pecahan
desimal yang dapat diartikan :
1 x 10 2 =
100
8 x 10 1 = 80
3 x 10 0 = 3
7 x 10 –1 = 0,7
5 x 10 –2 = 0,05
183,75
2. Bilangan Binar / Binari /
Biner
Sistem
bilangan binary menggunakan 2 macam symbol bilangan berbasis 2 digit
angka, yaitu 0 dan 1.
Contoh bilangan 1001 dapat
diartikan :
1 0 0 1 -> 1 x 2 0 =
1
0 x 2 1 =
0
0 x 2 2 =
0
1 x 2 3 =
8
9 (10)
Operasi aritmetika pada
bilangan Biner :
a. Penjumlahan
Dasar penujmlahan biner adalah
:
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 1 =
0 => dengan carry of 1, yaitu 1 + 1 =
2, karena digit terbesar ninari 1, maka harus dikurangi dengan 2 (basis), jadi
2 – 2 = 0 dengan carry of 1
contoh :
1111
10100 +
100011
atau dengan langkah :
1 +
0 = 1
1 +
0 = 1
1 +
1 = 0
dengan carry of 1
1 + 1 + 1 =
0
1 +
1 = 0 dengan
carry of
1
Maka hasilnya => 1 0 0 0 1 1
b. Pengurangan
Bilangan biner dikurangkan
dengan cara yang sama dengan pengurangan bilangan desimal. Dasar pengurangan
untuk masing-masing digit bilangan biner adalah :
0 - 0 = 0
1 - 0 = 1
1 - 1 = 0
0 – 1 =
1 => dengan borrow of 1, (pinjam 1 dari posisi sebelah kirinya).
Contoh :
11101
1011 -
10010
dengan
langkah – langkah :
1
–
1 =
0
0
– 1 = 1
dengan borrow of 1
1 – 0 – 1 =
0
1
–
1 =
0
1
– 0 = 1
Maka hasilya => 1 0 0 1 0
c. Perkalian
Dasar perkalian bilangan biner
adalah :
0 x 0 = 0
1 x 0 = 0
0 x 1 = 0
1 x 1 = 1
Contoh
Desimal :
14
12 x
28
14 +
168
Biner :
1110
1100
x
0000
0000
1110
1110 +
10101000
d. pembagian
Pembagian biner 0 tidak
mempunyai arti, sehingga dasar pemagian biner adalah :
0 : 1 = 0
1 : 1 = 1
1 : 0 =0
Contoh :
Desimal :
5 /
125 \ 25
10 -
25
25
-
0
Biner :
101
/ 1111101 \ 11001
101
-
101
101
-
0101
101
-
0
3. Bilangan Oktal
Sistem
bilangan Oktal menggunakan 8 macam symbol bilangan berbasis 8 digit angka,
yaitu 0 ,1,2,3,4,5,6,7.
Position value system bilangan
octal adalah perpangkatan dari nilai 8.
Contoh :
12(8) =
…… (10)
Cara mengerjakan = 2 x 8 0 =
2
= 1 x 8 1 = 8 + 10 Jadi 10 (10)
Operasi Aritmetika pada
Bilangan Oktal
a. Penjumlahan
Contoh :
Desimal :
21
87 +
108
Oktal :
25
127
+
154
Cara mengerjakan = 5 10 + 7 10 =
12 10 = 14 8
= 2 10 + 2 10 + 1 10 =
5 10 = 5 8
= 1 10 =
1 10 = 1 8
b. Pengurangan
Contoh :
Desimal :
108
87 –
21
Oktal :
154
127
-
25
cara mengerjakan = 4 8 -
7 8 + 8 8 (pinjam 1=8 8) = 5 8
= 5 8 - 2 8 - 1 8 =
2 8
= 1 8 -
1 8 = 0 8
c. Perkalian
Contoh :
Desimal :
14
12 x
28
14 +
168
Oktal :
16
14
x
70
Langkah pertma = 4 10 x
6 10 = 24 10 = 30 8
= 4 10 x 1 10 + 3 10 =
7 10 = 7 8
16
14
x
70
16
Berikutnya => 1 10 x
6 10 = 6 10 =
6 8
1 10 x
1 10 = 1 10 =
1 8
Maka => 16
14
x
70
16
+
250
maka hasil akhirnya => 7 10 + 6 10 =
13 10 = 15 8
1 10 + 1 10 =
2 10 = 2 8
d. Pembagian
Contoh :
Desimal :
12 / 168 \ 14
12-
48
48
–
0
Oktal :
14 / 250 \ 16
14
- => 14 8 x 1 8 =
14 8
110
110
- => 14 8 x
6 8 = 4 8 x 6 8 =
30 8
0 1 8 x
6 8 = 6 8 +
110 8
4. Bilangan Hexadesimal
Sistem bilangan Oktal
menggunakan 16 macam symbol bilangan berbasis 8 digit angka, yaitu 0
,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,Edan F
Dimana A = 10, B = 11, C= 12,
D = 13 , E = 14 dan F = 15
Position value system bilangan
octal adalah perpangkatan dari nilai 16.
Contoh :
C7(16) =
…… (10)
Cara mengerjakan 7 x 16 0 = 7
C
x 16 1 =
192 + 199 Jadi 199 (10)
Operasi Aritmetika Pada
Bilangan Hexadesimal
a. Penjumlahan
Penjumlahan bilangan
hexadesimal dapat dilakukan secara sama dengan penjumlahan bilangan octal,
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Contoh
Desimal :
2989
1073 +
4062
Hexadecimal :
BAD
431
+
FDE
Cara mengerjakan => D 16 +
1 16 = 13 10 + 110 =
14 10 = E 16
A 16 +
3 16 = 10 10 +
3 10 = 13 10 =D 16
B16 +
4 16 = 1110 + 4 10 =
15 10 = F 16
b. Pengurangan
Pengurangan bilangan
hexadesimal dapat dilakukan secara sama dengan pengurangan bilangan desimal.
Contoh :
Desimal :
4833
1575 -
3258
Hexadecimal :
12E1
627
-
CBA
Cara mengerjakan 16 10 (pinjam)
+ 1 10 - 710 =
10 10 = A 16
14 10 -
7 10 - - 1 10 (dipinjam)
= 11 10 =B 16
1610 (pinjam)
+ 2 10 - 610 =
12 10 = C 16
1 10 –
1 10 (dipinjam) = 0 10 =
0 16
c. Perkalian
Contoh
Desimal :
172
27 x
1204
Hexadesimal :
Tahap tagapnya urut dari A-C
A. AC
1B
x
764
Cara mengerjakan C 16 x
B 16 =12 10 x
1110= 84 16
A16 x
B16 +816 = 1010 x 1110+810=7616
B. AC
1B
x
764
AC
Cara mengerjakan C16 x 116 =
1210 x 110 =1210=C16
A16 x
116 = 1010 x110 =1010=A 16
C. AC
1B
x
764
AC
+
1224
Cara mengerjakan 616 +
C16 = 610 + 1210 = 1810 =12 16
716+A16 +116 =
710 x 1010 + 110=1810 =
1216
D. Pembagian
Contoh
Desimal :
27
/ 4646 \ = 172
27-
194
189
–
54
Hexadecimal :
1B / 1214 \ = AC
10E
- => 1B16xA16 =
2710x1010=27010= 10E16
144
144- => 1B 16 x C16 =
2710 x 10 10 = 3240 10
0 =14416
III. Konversi Bilangan
Konversi
bilangan adalah suatu proses dimana satu system bilangan dengan
basis tertentu akan dijadikan bilangan dengan basis yang
alian.
Konversi dari bilangan Desimal
1. Konversi
dari bilangan Desimal ke biner
Yaitu dengan cara membagi
bilangan desimal dengan dua kemudian diambil sisa pembagiannya.
Contoh :
45 (10) = …..(2)
45 : 2 = 22 + sisa 1
22 : 2 = 11 + sisa 0
11 : 2 = 5 +
sisa 1
5 : 2
= 2 + sisa 1
2 : 2
= 1 + sisa 0 => ditulis dari hasil pembagian terakhir ke atas jadi
hasilnya = 101101(2)
2. Konversi
bilangan Desimal ke Oktal
Yaitu dengan cara membagi
bilangan desimal dengan 8 kemudian diambil sisa pembagiannya
Contoh
:
385
( 10 ) = ….(8)
385
: 8 = 48 + sisa 1
48
: 8 = 6 + sisa 0
Maka hasilnya adalah = 601 (8)
3. Konversi
bilangan Desimal ke Hexadesimal
Yaitu dengan cara membagi
bilangan desimal dengan 16 kemudian diambil sisa pembagiannya
Contoh
:
1583
( 10 ) = ….(16)
1583
: 16 = 98 + sisa 15
96
: 16 = 6 + sisa 2
Maka hasilnya adalah = 62F (16)
Konversi dari system bilangan
Biner
1. Konversi
ke desimal
Yaitu dengan cara mengalikan
masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya.
Contoh :
1 0 0 1
Cara mengerjakan 1 x 2 0 =
1
0
x 2 1 = 0
0
x 2 2 = 0
1
x 2 3 = 8
10 (10)
2. Konversi
ke Oktal
Dapat dilakukan dengan
mengkonversikan tiap-tiap tiga buah digit biner yang dimulai dari bagian
belakang.
Contoh :
11010100 (2) = ………(8)
11 | 010 | 100
3 2 4
diperjelas :
100 = 0 x 2 0 =
0
0
x 2 1 = 0
1
x 2 2 = 4 +
4
Begitu seterusnya untuk yang
lain.
3. Konversi
ke Hexademial
Dapat dilakukan dengan
mengkonversikan tiap-tiap empat buah digit biner yang dimulai dari bagian
belakang.
Contoh :
11010100 = D4
1101 | 0100
D 4
Konversi dari system bilangan
Oktal
1. Konversi
ke Desimal
Yaitu dengan cara mengalikan
masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya.
Contoh :
12(8) =
…… (10)
Cara mengerjakan 2 x 8 0 =
2
1
x 8 1 = 8 + 10 Jadi 10 (10)
2. Konversi
ke Biner
Dilakukan dengan
mengkonversikan masing-masing digit octal ke tiga digit biner.
Contoh :
6502 (8) ….. = (2)
2 = 010
0 = 000
5 = 101
6 = 110
jadi 110101000010
3. Konversi
ke Hexdesimal
Dilakukan dengan cara merubah
dari bilangan octal menjadi bilangan biner kemudian dikonversikan ke
hexadesimal.
Contoh :
2537 (8) = …..(16)
2537 (8) = 010101011111
010101010000(2) =
55F (16)
Konversi dari bilangan
Hexadesimal
1. Konversi
ke Desimal
Yaitu dengan cara mengalikan
masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya.
Contoh :
C7(16) =
…… (10)
Cara mengerjakan 7
x 16 0 = 7
C
x 16 1 =
192 + 199 Jadi 199 (10)
2. Konversi
ke Oktal
Dilakukan dengan cara merubah
dari bilangan hexadesimal menjadi biner terlebih dahulu kemudian
dikonversikan ke octal.
Contoh :
55F (16) = …..(8)
55F(16) = 010101011111(2)
010101011111 (2) = 2537 (8)
Komentar
Posting Komentar